Sabtu, 15 Maret 2014

Posted by Unknown On 09.40

EPIDEMIOLOGI MALARIA


Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Parasit ini ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Gejala yang timbul akibat penyakit malaria ini disebut trias malaria, antara lain demam, menggigil, dan berkeringat. Selain 3 gejala ini, ada pula gejala lokal seperti sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot, dan pegal-pegal.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia di mana malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menonjol. Data WHO tahun 2010 menunjukkan, Indonesia menyumbang sekitar 224 ribu dari 24 juta kasus malaria sedunia.
      
      A.    Batasan Epidemiologi

      1.      Frekuensi Masalah
    Wilayah Indonesia Timur merupakan salah satu daerah dengan tingkat kejadian malaria tertinggi. Menurut Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, jumlah malaria pada tahun 2012 mencapai 417 ribu kasus di Indonesia. Hampir tiga per empat kasusnya berasal dari wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
     Jumlah kasus yang diterima pemerintah di sepanjang tahun 2013 yakni sebanyak 93,2 persen. Dari 93,2 persen konfirmasi kasus malaria yang ada di Indonesia sepanjang tahun 2013, Papua memiliki angka kasus malaria terbesar, yaitu 42,65 persen.

      2.      Penyebaran Masalah
    Masyarakat bertempat tinggal di pedesaan yang memiliki tingkat pengeluaran per kapita rendah menjadi sasaran penyakit malaria.  Studi menemukan bahwa petani dan nelayan memiliki risiko lebih besar untuk tertular malaria dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Secara umum, kejadian malaria lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Namun, kejadian malaria tidak terpengaruh oleh status pendidikan. Secara geografis, hasil penelitian menunjukan bahwa kasus malaria umum lebih tinggi di pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan. Jumlah desa risiko tinggi malaria lebih banyak pada musim kering dibandingkan dengan musim hujan. 

3.   Faktor Determinan
     Faktor lingkungan umumnya sangat dominan sebagai penentu kejadian malaria pada suatu wilayah endemis malaria. Keadaan wilayah Indonesia Timur menjadi salah satu faktor penyebaran kasus malaria. Kondisi wilayah kepulauan yang luas yang relatif tidak mudah dijangkau antara daerah satu dengan daerah lainnya membuat penyebaran malaria sulit dikendalikan. Hal ini ditambah lagi dengan penduduknya yang tinggal terpencil dan menyebar di wilayah tersebut. Malaria juga lebih tinggi di wilayah zona perbatasan. Hal ini disebabkan kemungkinan oleh cross-borders migrasi. 
      Faktor lainnya yang berpengaruh dalam penyebaran malaria adalah faktor iklim. Adanya kelembapan yang tinggi juga mempengaruhi nyamuk untuk mencari tempat yang lembap dan basah di luar rumah sebagai tempat hinggap istirahat pada siang hari. 
     Keterbatasan sumber daya juga menjadi faktor penyebab tingginya angka penderita malaria di wilayah Indonesia bagian timur. Sumber daya yang dimaksud adalah dalam masalah tenaga medis dan juga dana kesehatan. Wilayah Indonesia timur memiliki keterbatasan pelayanan kesehatan jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia barat dan tengah.
 

       B.     Kesimpulan
      Kasus malaria masih menjadi perhatian penting bagi Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. Malaria tersebar di kalangan sosial ekonomi rendah, seperti petani dan nelayan. Hal ini didukung oleh kondisi geografis di pedesaan, wilayah kepulauan yang sulit dijangkau antardaerah, dan keterbatasan pelayanan kesehatan di wilayah Indonesia bagian timur.
      Pemerintah perlu menguatkan mutu layanan dan akses kesehatan di Indonesia Timur untuk memeratakan penanggulangan malaria tersebut. Di samping itu, perlu disediakan kelambu berinsetisida untuk masyarakat guna menekan laju penularan penyakit malaria.


Sumber :  
http://indonesiarayanews.com/read/2013/04/25/60656/news-nasional-04-25-2013-14-27-kasus-malaria-terbanyak-masih-di-wilayah-indonesia-timur
Hidajah, dkk. 2006. Dinamika Penularan Malaria di Daerah Berbatasan. ultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Depkes RI. 1990. Malaria Epidemiologi 1. Jakarta : Departemen Kesehatan.

0 komentar:

Posting Komentar